Pages

Sabtu, 28 April 2012

Blog Bimbingan dan Konseling

Janji Konselor dalam BK, klik disini

Kenali diri Sendiri

kenali jiwa anda dengan membaca blog ini, klik disini

Resep kue

Senang buat kue, cobain kukis coklat ini dengan klik disini

Konseling Client Centered

Lagi cari, power point Konseling Client Centered klik di sini

Kamis, 19 April 2012

Memahami Allah

Menginginkan file keagamaan klik
http://www.mediafire.com/view/?qed10e2q1pgsyjg

Senin, 16 April 2012

Blog Bimbingan dan Konseling


Tugas
Praktikum BK Karir
Jenis Masalah :

v Masalah Pribadi :
1.         Pemalu
2.         Volume suara dalam kelas kurang memadai
3.         Pelupa
4.         Suka mementingkan diri sendiri
5.         Kurang konsisten
6.         Kurang dalam hal berkomunikasi
7.         Sulit menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru
8.         Kurang Percaya diri
9.         Mudah cemas
10.     Mudah lelah

v Masalah Keluarga
1.         Kurang bebas dalam keluarga
2.         Kurang komunikasi dengan orang tua
3.         Orang tua  membatasi teman bergaul saya
4.         Ada campur tangan yang berlebih dari orang tua
5.         Tidak suka ada anggota keluarga atau tamu merokok dalam rumah
6.         Orang tua melarang saya untuk menginap dirumah teman ataupun saudara
7.         Keadaan ekonomi keluarga yang belum stabil
8.         Tingkat pendidikan anggota keluarga
9.         Ibu terlalu mementingkan adiknya yang sudah berkeluarga
10.     Kakak yang sudah berkeluarga tapi kurang mandiri

v  Masalah Teman Sebaya

1.      Sulit menolak ajakan teman
2.      Salah memilih teman
3.      Merasa terganggu dengan sikap teman yang melanggar aturan
4.      Tidak suka dengan ejekan teman yang berlebihan
5.      ’Pernah dimanfaatin seorang teman
6.      Tidak suka dengan teman yang tidak tau terima kasih
7.      Tidak suka berteman dengan seseorang yang suka pilih-pilih teman
8.      Pertemanan terputus karena kurang komunikasi
9.      Campur tangan teman yang berlebihan tentang masalah pribadi saya
10.  Mudah percaya dengan teman

v  Masalah Belajar

1.         Sulit belajar saat kondisi badan merasa lelah
2.         Kurang kreatif
3.         Mudah mengantuk saat belajar
4.         Sering mengulur waktu untuk belajar
5.         Tidak nyaman dalam belajar karena terganggu lingkungan yang tidak nyaman
6.         Kurang mendapat motivasi belajar dari lingkungan
7.         Ruang belajar yang tidak memenuhi syarat
8.         Kurang bisa memanfaatkan waktu dalam belajar
9.         Tidak fokus dalam belajar
10.     Kurangnya pengetahuan yang saya miliki

v   Masalah Karir

1.         Saya khawatir tidak dapat mandiri
2.         Khawatir tidak menendapat pekerjaan sesuai dengan karir yang dijalani
3.         Khawatir tidak bisa menjadi guru BK yang profesional
4.         Khawatir pekerjaan saya tidak dapat mencukupi kebutuhan saya
5.         Khawatir tentang persaingan karir masa depan
6.         Khawatir tidak bisa sukses dalam karir
7.         Kesulitan menentukan pilihan jurusan
8.         Khawatir jika kuliah yang sedang saya jalani tidak membawa kebahagiaan bagi saya
9.         Khawatir tidak dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan tempat kerja kelak
10.     Khawatir tidak dapat mengembangkan karir masa depan

Langkah – langkah pemecahan masalah : Kurang Percaya diri
1.      Mengklarifikasi masalah
§  Kualitas berbicara kurang memadai
§  Merasa bentuk fisik kurang sempurna
§  Ketakutan dalam menghadapi sesuatu
§  Kurang Persiapan
§  Kurang menyesuikan diri dengan lingkungan
§  Kurang terbuka dengan teman

2.        Menemukan alternatif pemecahan masalah
§  Menaburkan aura percaya diri saat berbicara
§  Mampu berbicara secara verbal dengan baik
§  Mampu menghadapi orang lain yang makin hari makin keras dan kemungkinan makin menyebalkan
§  Mampu menghadapi kenyataan
§  Memiliki kontrol terhadap berbagai situasi
§  Mengetahui kapasitas diri
§  Mengembangkan dan memperbaiki kualitas kepribadian
§  Berteman dengan orang-orang yang mempunyai kualitas percaya diri yang baik
§  punya kontrol terhadap temperan diri
§  Memulainya dengan mempercayai diri sendiri
§  bertindak atas dasar percaya diri
§  Membuat hidup lebih bermanfaat dan lebih bernilai untuk dunia luar
§  Berpikir lebih positif
§  Menumbuhkan karisma

3.      Menguji alternatif pemecahan masalah
§  Menaburkan aura percaya diri saat berbicara
Jika  alternatif ini dilakukan maka akan meningkatkan kualitas diri saat berbicara
§  Mampu berbicara secara verbal dengan baik
Jika alternatif ini dilakukan maka akan dapat meningkatkan rasa percaya diri karena orang lain akan mendengarkan, menyimak, memahami maksud dan tujuan yang saya bicarakan.
§  Mampu menghadapi orang lain yang makin hari makin keras dan kemungkinan makin menyebalkan
Jika alternatif  ini dilakukan maka saya akan makin kritis, karena akan mampu menghadapi orang lain yang makin hari makin keras dan kemungkinan makin menyebalkan
§  Mampu menghadapi kenyataan
Jika alternatif  ini dilakukan maka saya akan merasa lebih nyaman dan bahagia karena dapat menyadari kekurangan dan kelebihan serta dapat membandingkan kemampuan dengan orang lain disekitar saya.
§  Memiliki kontrol terhadap berbagai situasi
Jika alternatif  ini dilakukan maka akan dapat menghadapi berbagai situasi dan keadaan yang penting untuk segala kepentingan saya. Memiliki kontrol diri juga dapat mengkontrol berbagai aspek kehidupan sehingga saya akan lebih jernih dalam melihat dan mengatur tujuan dan sasaran pribadi saya. Jika hal ini dilakukan maka akan mampu mengarahkan perilaku  menuju kepada keberhasilan saya.
§  Mengetahui kapasitas diri
Jika alternatif  ini dilakukan maka saya akan mudah menyesuaikan diri, serta mampu menerima tantangan yang lebih besar.
§  Mengembangkan dan memperbaiki kualitas kepribadian
Jika alternatif  ini dilakukan maka akan meningkatkan kualitas kepribadian saya serta kualitas persahabatan saya.
§  Berteman dengan orang-orang yang mempunyai kualitas percaya diri yang baik
Jika alternatif  ini dilakukan maka akan meningkatkan kualitas percaya diri saya, dan akan meningkatkan peluang keberhasilan bagi saya.
§  punya kontrol terhadap temperan diri
Jika alternatif  ini dilakukan maka kemungkinan saya akan mampu mengkontrol dunia luar saya. maka saya akan berpeluang besar untuk meraih keberhasilan dalam kehidupan diri pribadi, kehidupan sosial, kehidupan pendidikan, serta dunia karir.
§  Memulainya dengan mempercayai diri sendiri
Jika alternatif  ini dilakukan maka saya akan mampu bertindak untuk menyelesaikan masalah karena bisa dipastikan bahwa masalah ini berasal dari diri sendiri.
§  bertindak atas dasar percaya diri
Jika alternatif  ini dilakukan maka saya akan membuat hidup lebih baik karena tindakan yang saya lakukan didasari rasa percaya diri dan  akan membuat saya mampu mengambil keputusan dan menentukan pilihan.
§  Membuat hidup lebih bermanfaat dan lebih bernilai untuk dunia luar
Jika alternatif  ini dilakukan maka saya menjadi orang yang lebih melayani, lebih bermanfaat, dan lebih memberi nilai kepada dunia luar.
§  Berpikir lebih positif
Jika alternatif  ini dilakukan maka saya akan dapat mengkomunikasikan dunia diluar saya, dan akan membuat orang lain menjadi percaya diri dan saya akan lebih meyakinkan mereka.
§  Menumbuhkan karisma
Jika alternatif  ini dilakukan maka saya akan menciptakan jalan untuk menjadi orang yang sealu didengar kata dan perintahnya.

4.    Mengambil keputusan
     Pilihan yang saya ambil :
§     Mampu menghadapi kenyataan
Pilihan ini saya ambil karena saya anggap memiliki resiko yang kecil bagi kehidupan saya karena pada dasarnya manusia memiliki kekurangan dan kelebihan, dan setiap orang akan mempunyai kemampuan yang berbeda-beda tetapi hal ini dapat diatasi tinggal bagaimana saya melakukan tindakan yang terbaik untuk mengatasi masalah saya.
Resiko yang akan timbul jika pilihan ini dilakukan :
o  Pada awalnya akan merasa malu tapi lama kelamaan menjadi hal yang biasa saja
o  Harus berterus terang walaupun menyakitkan
o  Memikul segala resiko yang ada atas segala kenyataan yang dihadapi
o  Kemungkinan ada teman yang menjauh karena tidak mempunyai prinsip yang sama dengan saya
o  Orang lain akan mengetahui kekurangan yang saya miliki


  1. Melakukan kegiatan sesuai dengan keputusan yang saya ambil
Yaitu mampu menghadapi kenyataan kehidupan sekarang dan yang akan datang dengan penuh kesadaran diri tanpa ragu-ragu.
Melakukan pilihan tersebut dengan cara:
o    mengembangkan dan membina kepribadian
o    Bertanggung jawab
o    Optimis menghadapi kenyataan
o    Menghadapi kenyataan tanpa merugikan siapapun
o    Menerima kenyataan dengan penuh kesabaran dan berusaha untuk memperbaikinya
o    Disiplin dalam kehidupan sehari-hari
o    mampu mengurus diri sendiri, supaya dapat menentukan dan melaksanakan perilaku dalam bentuk nyata.
o    Mempunyai rencana dan tujuan dalam hidup
o    Mempunyai kesadaran diri
o    Mandiri



    


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj8aTHhmoW0ouSYNCIlbrF0Cvxb5iRfLWmiPmVrDWyugofmYKJfCGG9XM7HjnusGsLRPEQTeNfu9W6fHm7CjKZlwexlDqxM-I09WZBUAyrPh7sOhnRJHJ1uGF-D25EPxIDk7c7j9no14o8/s200/pd.jpg










Rabu, 11 April 2012

Siapa Mengenal Dirinya, Dia Mengenal Tuhannya


Nama   : Nurul Hidayati
Kelas   : 4A
Prodi   : BK
MK      : Konseling Agama

Judul                    : Titik ba
Paradigma revolusioner dalam kehidupan dan pembelajaran
Pengarang                        :  Ahmad Thoha Faz
Penerbit                : PT.Mizan Pustaka
Tempat terbit        : Bandung
Cetakan ke           : 1
Tahun terbit          : 2007
Tebal buku           : 464 Halaman

Siapa Mengenal Dirinya, Dia Mengenal Tuhannya
     Buku ini berisi tentang manusia dalam alam semesta. Dalam buku ini mengisahkan tentang mengenal manusia, mengenal Tuhan, fungsi manusia di dunia secara lebih mendalam.
     Manusia merupakan makhluk utama didalam dunia, dan suatu penciptaan yang bersifat istimewa dan mulia. Manusia mempunyai kemauan, ikut campur dalam alam semesta serta mampu untuk memilih dan melawan kehidupan alaminya. Alam semesta merupakan bagian dari manusia, jika manusia menganggap bahwa alam semesta semata-mata bagian darinya maka ia akan terombang-ambing dalam kehidupannya.
     Keberadaan manusia didalam dunia hanya “titik”. Ketika melihat alam semesta yang sangat luas, diri menjadi kecil tak berarti.
     Hidup di dunia tak lebih lama dari pada sehela nafas. Bukankah selain waktu sesaat ini, semua yang pernah kita jalani tidak begitu beda dengan semua yang belum kita jalani. Hidup didunia sangatlah singkat. Waktu berjalan begitu cepatnya. Jika kita perhatikan, keluarga, sahabat, dan orang - orang terdekat kita. Betapa tuanya mereka sekarang ini, bahkan diantara mereka sudah ada yang meninggalkan dunia. Padahal, kemarin mereka masih terlihat begitu sehat dan gagah.
     Kita pada umumnya ingin tinggal selama mungkin didunia. Namun suka atau tidak suka maut pasti akan menjemput kita ke alam kubur. Bila direnungkan
 betapa tak adanya arti dari segala keangkuhan, kesombongan, ambisi, derita, dan kekecewaan kita.
     Manusia hidup di dunia hanya sementara, percuma jika kita hanya menjalaninya, tanpa melakukan banyak hal yang berarti. Ketika kita meninggal kita akan dilahirkan kembali ke alam yang lebih hakiki atau alam akhirat.
     Manusia adalah makhluk yang sadar, manusia tidak mulai bernalar dari alam semesta, tetapi dari diri sebagai satu-kesatuan yang utuh. Manusia adalah makhluk yang mempunyai kualitas paling menojol, sadar dalam arti manusia mampu menganalisa masing-masing peristiwa serta memahami dunia ini. Manusia mampu untuk mengungkap rahasia yang tersembunyi dari pengamatan dengan menggunakan pengindraan yang dikarunia oleh Tuhan dan manusia mampu menyimpulkannya.
     Karena pada dasarnya manusia adalah makhluk yang paling mulia yaitu manusia memiliki akal, pikiran, dan insting tetapi dengan catatan ia mampu mempergunakan akal, pikiran dan insting dengan benar sesuai dengan tuntutan agama.
     Dunia adalah persepsi kita yang juga dialami orang lain. Sepanjang hidup kita umumnya hanya mengalami realitas, jarang diantara kita yang menyadari dan memikirkannya. Akibatnya pengalaman tidak menimbulkan pengetahuan.
     Sering sekali kita mengalami peristiwa di dunia ini hanya sekedar lewat, tanpa kita peduli apa itu sesungguhnya. Kita sulit sekali untuk mengambil makna dari setiap persitiwa yang kita alami.
     Alam akan memberi jawaban sesuai dengan pertanyaan yang kita ajukan, seperti eksperiment yang dilakukan oleh para ilmuwan.
     Kesadaran adalah hal paling misterius yang dihadapi pengetahuan manusia. Kesadaran merupakan landasan bagi semua makhluk. Kita memiliki tanggung jawab yang sangat besar karena kesadaran kita benar-benar bebas dan dalam beragam tingkatannya. Manusia adalah satu-satunya makhluk hidup yang mempunyai pengetahuan, ia mampu mempelajari, menganalisis, mengetahui dan menilai dirinya.
     Ketika manusia melihat fenomena yang sama, setiap individu akan memperoleh informasi yang berbeda. Kesadaran benar-benar unik dan subjektif sehingga informasi apapun bersifat asimetris. Akibatnya ketika semua orang melihat dunia yang sama tetapi mereka akan menghayati permainan yang berbeda.
     Dunia kita adalah terserah kita. Kenyataan di luar bemacam-macam tetapi kita bebas memilih dan  menentukan seseuai keinginan kita. Jika kita memilih sedih, duniapun mempersilahkan. Jika diri kita mati, dunia yang kita ciptakan pun ikut berakhir.
     Menurut spiritualisme, pusat alam semesta adalah si pengamat itu sendiri, sedangkan pusat alam semesta menurut meterialisme tidaklah penting untuk diketahui.
     Kita tidak dapat mengubah siapapun kecuali diri kita. Kita dapat memilih tindakan namun tak dapat memilih akibat-akibatnya. Karena manusia memiliki keterbatasan dan kekurangan. Manusia yakin ada kekuatan lain, yaitu Tuhan sang pencipta alam semesta.
     Satu-satunya agar tidak tersiksa adalah kita harus tahu diri, tahu kebebasan dan sekaligus keterbatasan. Orang yang tahu diri secara aktif menanggapi dunia. Sebaliknya, orang yang tidak tahu diri berharap dunia menanggapi dirinya.
     Ketika muncul ke dunia, setiap manusia mengalami penderitaan dengan beragam bentuknya : kesakitan, kekecewaan, keresahan, ketidakpahaman, dan lain-lain. Semua itu berakar pada kesadaran yang sempit sehingga kita melihat kenyataan secara sempit. Bila kesadaran diperluas, kitapun merasa lebih bebas dari impitan masalah yang kita hadapi.
     Tidak ada perubahan apapun dalam diri seseorang tanpa persetujuan hatinya. Hanya kita yang dapat menentukan sikap kita dan mengartikan terhadap hal-hal yang telah kita alami.
     Setiap manusia memiliki hati nurani sebagai perancang gerak kehidupan, jika hati ini baik maka pasti kita akan cenderung melakukan yang baik sebaliknya jika buruk maka cenderung melakukan yang muara terakhirnya akan buruk. Kondisi hati ini perlu sekali kita perbaiki jika tidak maka selamanya kita tidak akan memiliki perubahan yang baik dan pada akhirnya kita menjadi tidak bahagia selama di dunia ini.
     Manusia dilahirkan sebagai makhluk pembelajar. Kita berpeluang terus tumbuh sampai mati, bertumbuh dalam pengetahuan, kebijaksanaan, kepercayaan diri dan lain-lain. Semua unsur itu terletak pada kesadaran kita.
     Kemampuan intuitif kita justru akan berkembang optimal apabila jalan berpikir rasional ditempuh hingga ke ujung, bahkan sampai mengalami jalan buntu. Apabila sungguh-sungguh berpikir, kita pasti akan dikejutkan oleh pemahaman yang bersifat paradoksal (menentang pikiran lazim) yang membuat kita bingung.
Tugas manusia di alam semesta ini adalah untuk beribadah, menjaga, melestariakan, memanfaatkan, mengolah, dan memakmurkan alam semesta ini.
     Apapun masalah yang kita alami, kuncinya selalu berkaitan dengan luas sempitnya atau dalam dangkalnya kesadaran. Bila ditemukan masalah pada kesadaran tertentu, solusinya akan kita dapatkan bila kita tidak berdiam diri pada tingkat kesadaran itu.
     Ada dua cara untuk menyelesaikan masalah. Pertama, kesadaran kita yang diperluas sebagaimana yang dinyatakan Allah kepada Nabi Muhammad (QS.94:1-8). Subjek yang diubah dengan cara (1) memperluas atau memperdalam kesadaran dan (2) mengubah sudut pandang atau prasangka. Kedua, masalahnya yang dipermudah sebagaimana yang dimintakan Nabi Musa kepada Allah (QS. 20:25-27).
     Kita hendaknya belajar lebih terbuka terhadap kebenaran, dan tidak mudah memvonis sesuatu itu tidak masuk akal karena kita sendiri tidak memahaminya.
     Manusia memang secara alamiah sudah mengenal Tuhan, Sebelum manusia lahir, manusia telah dibekali agama. Karena itu kita tidak mungkin menjadi ateis.
     Dalam kehidupannya, manusia tidak dapat meninggalkan unsur ketuhanan. Manusia selalu ingin mencari sesuatu yang sempurna. Dan sesuatu yang sempurna tersebut adalah Tuhan.
     Firasat akan selalu benar bagi orang yang merendahkan pandangannya dari keinginan hawa nafsu, membiasakan wujud batin dan lahiriahnya selaras dengan tuntutan nabi, dan membiasakan diri makan yang halal saja.
     Tidur adalah simulasi kematian. “Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan memegang jiwa (orang) yang belum mati diwaktu tidurnya; maka Dia tahan jiwa orang yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang telah ditentukan” (QS 39:42).
     Orang yang tidak menyadari bahwa hidup ini hanya sejenis mimpi berarti dia belum bangun. Sebaiknya, jika kita benar-benar menyadari bahwa sekarang kita sedang bermimpi artinya kita terbangun.
     Kita semua saat ini sebenarnya sedang tidur dan bermimpi. Ketika mati, kita terbangun. Kematian merupakan awal dimulainya realitas hakiki.
     Mengerti berarti mengamalkannya. Jika kita mengamalkan apa yang kita ketahui, menurut Nabi, niscaya Allah akan mewariskan kita hal-hal yang tidak kita ketahui.
     Tindakan adalah langkah terakhir dan penentu dalam seluruh proses pembelajaran. Penelitian tanpa teori adalah buta dan teori tanpa penelitian adalah kosong.
     Maka kita tidak perlu mencemaskan jika ada orang yang berusaha lalu gagal. Sebaliknya, kita harus cemas pada orang yang tidak mau berusaha. Yang perlu dilakukan selanjutnya adalah keuletan dan keteguhan hati untuk menerjang rintangan-rintangan menuju tujuan.
     Buku ini mampu membuat pembaca untuk  merenungi  mengenai diri kita sebagai manusia, dengan pemikiran yang sederhana tetapi lebih mendalam.
     Banyak sekali kata-kata yang susah dipahami karena menggunakan bahasa kiasan. Sehingga pembaca perlu membaca secara lebih teliti sehingga dapat mengambil makna dari isi buku ini.