Pages

Senin, 30 Desember 2013

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING (PENEMPATAN DAN PENYALURAN)


SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING
Sekolah                       : SMK Negeri I Dukuhturi
Semester                    : I (Satu)
Tahun Pelajaran        : 2013/2014
 

A.      Topik/Permasalahan       : Gaya Belajar Peserta Didik
B.      Bidang Bimbingan          : Belajar
C.      Jenis Layanan                  : Penempatan dan Penyaluran
D.      Fungsi Layanan               : Pemahaman
E.       Tujuan Layanan              : Membantu peserta didik untuk mencapai tujuan perkembangan yang optimal mengenai belajar, khususnya :
a)     Agar peserta didik mampu memahami gaya belajar pada diri.
b)     Agar peserta didik mampu mengenal macam gaya belajar yang ada.
c)     Agar peserta didik mampu mengaplikasikan gaya belajar secara optimal untuk meningkatkan hasil belajar.
F.       Bentuk Kegiatan              : Klasikal
G.      Sasaran Layanan             : Peserta didik kelas XI AK 3
H.      Alokasi Waktu                : Pada hari Senin, 11 Nopember 2013, 45 menit
I.         Tempat Kegiatan             : Ruang Kelas XI AK 3
J.        Pelaksana Kegiatan         : Nurul Hidayati
K.      Pihak yang disertakan     : Guru Pembimbing (Ratri Pratiningrum S.Pd)
L.       Alat / Media / Sumber Belajar    :
a)           Alat / Media                       : Laptop
b)          Sumber Belajar      : Internet
M.     Materi Layanan               :1) Pengertian Gaya Belajar
2) Macam – macam Gaya Belajar
3) Efektifitas Gaya Belajar terhadap Hasil belajar
N.      Strategi Layanan             : Ceramah, tanya jawab, Permainan

O.      Uraian kegiatan
No.
Kegiatan
Keterangan
1.
Kegiatan Awal
a)     Salam Pembuka dan doa
b)     Presensi
c)     Memotivasi peserta didik
d)     Menjelaskan mengenai tujuan layanan
2.
Kegiatan Inti
a)     Eksplorasi
b)     Elaborasi
c)     Konfirmasi
3.
Kegiatan Akhir
a)     Pengisian laiseg
b)     Menjelaskan bahwa pertemuan akan diakhiri
c)     Penutup

P.       Evaluasi dan Penilaian     : Laiseg (untuk mengetahui sejauh mana peserta didik mampu memahami layanan yang telah diberikan)
Q.      Tindak Lanjut                   : Mengadakan Layanan Bimbingan Kelompok, atau Konseling Individual kepada peserta didik jika diperlukan untuk mengoptimalkan Layanan Klasikal yang telah diberikan.

                                                Dukuhturi, 11 Nopember 2013
Guru Pembimbing                                          Mahasiswa PPL                     


Ratri Pratiningrum, S.Pd                               Nurul Hidayati
NIP.19811203 200903 2 001                         NPM. 1110500195
MATERI LAYANAN

Macam-Macam Gaya Belajar
Kita tidak bisa memaksakan seorang anak harus belajar dengan suasanan dan cara yang kita inginkan karena masing masing anak memiliki tipe atau gaya belajar sendiri-sendiri. Kemampuan anak dalam menangkap materi dan pelajaran tergantung dari gaya belajarnya.
Banyak anak menurun prestasi belajarnya disekolah karena dirumah anak dipaksa belajar tidak sesuai dengan gayanya. Anak akan mudah menguasai materi pelajaran dengan menggunakan cara belajar mereka masing-masing.
Menurut DePorter dan Hernacki (2002), gaya belajar adalah kombinasi dari menyerap, mengatur, dan mengolah informasi. Terdapat tiga jenis gaya belajar berdasarkan modalitas yang digunakan individu dalam memproses informasi (perceptual modality).
Pengertian Gaya Belajar dan Macam-macam Gaya Belajar
 1.   VISUAL (Visual Learners)
Gaya Belajar Visual (Visual Learners) menitikberatkan pada ketajaman penglihatan. Artinya, bukti-bukti konkret harus diperlihatkan terlebih dahulu agar mereka paham Gaya belajar seperti ini mengandalkan penglihatan atau melihat dulu buktinya untuk kemudian bisa mempercayainya. Ada beberapa karakteristik yang khas bagai orang-orang yang menyukai gaya belajar visual ini. Pertama adalah kebutuhan melihat sesuatu (informasi/pelajaran) secara visual untuk mengetahuinya atau memahaminya, kedua memiliki kepekaan yang kuat terhadap warna, ketiga memiliki pemahaman yang cukup terhadap masalah artistik, keempat memiliki kesulitan dalam berdialog secara langsung, kelima terlalu reaktif terhadap suara, keenam sulit mengikuti anjuran secara lisan, ketujuh seringkali salah menginterpretasikan kata atau ucapan.
1. Cenderung melihat sikap, gerakan, dan bibir guru yang sedang mengajar
  Bukan pendengar yang baik saat berkomunikasi
2. Saat mendapat petunjuk untuk melakukan sesuatu, biasanya akan melihat teman-teman lainnya baru kemudian dia sendiri yang bertindak
3. Tak suka bicara didepan kelompok dan tak suka pula mendengarkan orang lain. Terlihat pasif dalam kegiatan diskusi.
4. Kurang mampu mengingat informasi yang diberikan secara lisan
5. Lebih suka peragaan daripada penjelasan lisan
6. Dapat duduk tenang ditengah situasi yang rebut dan ramai tanpa terganggu
 2.     AUDITORI (Auditory Learners )
Gaya belajar Auditori (Auditory Learners) mengandalkan pada pendengaran untuk bisa memahami dan mengingatnya. Karakteristik model belajar seperti ini benar-benar menempatkan pendengaran sebagai alat utama menyerap informasi atau pengetahuan. Artinya, kita harus mendengar, baru kemudian kita bisa mengingat dan memahami informasi itu. Karakter pertama orang yang memiliki gaya belajar ini adalah semua informasi hanya bisa diserap melalui pendengaran, kedua memiliki kesulitan untuk menyerap informasi dalam bentuk tulisan secara langsung, ketiga memiliki kesulitan menulis ataupun membaca.
Ciri-ciri gaya belajar Auditori yaitu :
1.   Mampu mengingat dengan baik penjelasan guru di depan kelas, atau materi yang didiskusikan dalam kelompok/ kelas
2.   Pendengar ulung: anak mudah menguasai materi iklan/ lagu di televise/ radio
3.   Cenderung banyak omong
4.   Tak suka membaca dan umumnya memang bukan pembaca yang baik karena kurang dapat mengingat dengan baik apa yang baru saja dibacanya
5.   Kurang cakap dalm mengerjakan tugas mengarang/ menulis
6.   Senang berdiskusi dan berkomunikasi dengan orang lain
7.   Kurang tertarik memperhatikan hal-hal baru dilingkungan sekitarnya, seperti hadirnya  anak baru, adanya papan pengumuman di pojok kelas, dll
 3.  KINESTETIK (Kinesthetic Learners)
Gaya belajar Kinestetik (Kinesthetic Learners) mengharuskan individu yang bersangkutan menyentuh sesuatu yang memberikan informasi tertentu agar ia bisa mengingatnya. Tentu saja ada beberapa karakteristik model belajar seperti ini yang tak semua orang bisa melakukannya. Karakter pertama adalah menempatkan tangan sebagai alat penerima informasi utama agar bisa terus mengingatnya. Hanya dengan memegangnya saja, seseorang yang memiliki gaya  ini bisa menyerap informasi tanpa harus membaca penjelasannya.
Ciri-ciri gaya belajar Kinestetik yaitu :
  1. Menyentuh segala sesuatu yang dijumapinya, termasuk saat belajar
  2. Sulit berdiam diri atau duduk manis, selalu ingin bergerak
  3. Mengerjakan segala sesuatu yang memungkinkan tangannya aktif. Contoh: saat guru menerangkan pelajaran, dia mendengarkan sambil tangannya asyik menggambar
  4. Suka menggunakan objek nyata sebagai alat bantu belajar
  5. Sulit menguasai hal-hal abstrak seperti peta, symbol dan lambing
  6. Menyukai praktek/ percobaan
  7. Menyukai permainan dan aktivitas fisik

Demikianlah macam-macam gaya belajar mudah-mudahan dapat menjadi bahan acuan kita untuk menentukan cara belajar yang baik dan pas untuk kita sehingga mampu menyerap pelajaran dengan baik.

Sabtu, 04 Mei 2013

contoh identitas konseli


Judul : Tersisihkan di kelas karena merasa tidak pandai.

Biodata Konseli :
1.       Nama Lengkap                : Mei Mei
2.       Jenis Kelamin                  : Perempuan
3.       Umur                               : 17 tahun
4.       Sekolah                            : SMA N 1 Tadika Mesra
5.       Kelas                                : XI IPA 1
6.       Agama                             : Islam
7.       Hobi                                 : Membaca
8.       Cita-cita                           : Pengusaha
9.       Anak ke-                          : 2 dari 3 bersaudara
a.       Laki-laki                   : 1
b.       Perempuan                : 2
10.    Alamat Konseli               : Jalan Projosumarto II Desa Pacul  Rt.16 Rw.04
                                                  Kec.Talang Kab.Tegal
11.    Kondisi fisik Konseli      :
a.      Berat badan               : 36 kg
b.     Tinggi badan             : 150 cm
c.      Warna kulit               : Sawo Matang
12.    Deskripsi singkat tentang konseli : Konseli merupakan siswa yang dhisiplin, dia tidak penah terlambat datang ke sekolah dan selalu mengerjakan tugas-tugasnya tepat waktu. Konseli tergolong siswa yang pendiam dan suka menyendiri, Saat jam istirahat dia lebih suka berdiam diri daripada ikut bergabung dengan teman-temannya yang lain. Konseli tidak mengikuti kegiatan ekstrakulikuler apapun kecuali kegiatan pramuka yang memang wajib untuk kelas X dan XI. Walaupun konseli tidak akrab dengan semua teman-temannya tetapi disekolah konseli setidaknya memiliki 3 teman akrab.
Konseli pergi ke sekolah bersama kakaknya yang masih bersekolah di SMK dengan mengendarai sepeda motor, tetapi pulang sendiri menggunakan angkutan umum.
13.    Nama orangtua                :
a.      Ayah                           : Jarjit
b.     Ibu                               : Shizuka
14.    Alamat Orang Tua           : Jalan Projosumarto Desa Pacul  II Rt.16 Rw.04
                                                  Kec.Talang Kab.Tegal
15.    Pekerjaan Orangtua         :
a.   Ayah                            :Wiraswasta
b.     Ibu                              : Pedagang
16.    Penghasilan Orangtua     : ±800.000,-/bulan
17.    Hubungan konseli dengan orang tua : Dalam lingkungan keluarga, konseli tergolong anak yang patuh pada kedua orang tuanya, dia tidak pernah melanggar peraturan yang ada dalam keluarga. Konseli selalu menyempatkan waktunya untuk membantu ibunya berjualan kue. Hubungan dengan kedua orangtuanya kurang begitu baik, terutama dengan ayahnya. Konseli menganggap bahwa ayahnya selalu mengekang kemauannya dan tidak memberikan kebebasan untuknya. Konseli selalu berdiam diri dirumah, dia jarang keluar rumah bahkan pergaulannyapun dibatasi oleh kedua orang tuanya terutama ayahnya.